Sebenarnya tulisan ini sudah lama mau saya buat, tapi suka
tidak sempat karena sibuk. Nah, karena ada waktu sedikit, saya sempatkan
menulis lagi. Walau sebenarnya saya sudah banyak lupa, saya usahakan menuliskan
yang saya ingat berdasarkan foto dan catatan saya.
|
Nametag SAL kita ^_^ |
Tahun 2014, tepatnya pada tanggal 24-26 Oktober, Sekolah
Minggu Hosana kembali mengadakan Sekolah Alkitab Liburan yang bertemakan “I
Love My Church”. Seperti di tahun-tahun sebelumnya, yang ikut SAL ini adalah
anak-anak kelas 3 sampai dengan kelas 7.
Di hari H, anak-anak yang sudah mendaftar harus melakukan
registrasi ulang dan sebelum acara mulai, anak-anak diajak makan malam dulu.
Setelah selesai makan, dimulailah acara. Tahun ini, kami mengundang pembicara
dari Bandung, beliau juga yang memberikan pelatihan dan pembinaan untuk
guru-guru Sekolah Minggu tahun lalu. Beliau adaha Ibu Meiliana, yang berasal
dari Bandung. Pada saat memperkenalkan diri, Ibu Meiliana meminta agar beliau
dipanggil Miss Mei saja. Jadi untuk selanjutnya, saya akan menyebut Ibu
Meiliana dengan Miss Mei saja.
Miss Mei membuka acara dengan memperlihatkan foto-foto
gereja sampai ke bekas-bekas gedung gereja di Eropa dan Amerika. Dari
gambar-gambar itu, Miss Mei memperlihatkan realita gereja di Eropa dan Amerika
yang sudah kehilangan generasinya sehingga tidak bisa bertahan. Bayangkan saja,
yang dulunya adalah gereja, sekarang berubah menjadi diskotik, mall, bahkan
menjadi tempat ibadah umat agama lain. Mengerikan sekali. Jangan sampai gereja
kita juga sampai kehilangan generasi dan jadi seperti itu.
Setelah penyampaian Firman Tuhan oleh Miss Mei, dimulailah
sesi yang diberi judul “Tour de Israel”. Di sesi ini, anak-anak diajak untuk
mengenal tradisi orang Israel, dari bahasa, hasil panen, tari-tarian sampai
tradisi Paskah.
Yuk, kita lihat foto-foto nya....
Nah, dari foto-foto yang ada, kita bisa lihat Ls Elysabeth
dan Ev. Venny sedang mengajarkan tari-tarian Israel, Pdt. Ricky yang berperan
sebagai Rabi yang mengajarkan huruf-huruf Ibrani, Ls Frans yang mengenalkan
hasil panen bangsa Israel.
Kemudian di bagian Arkeologi, ada Ls Melinda yang
mengenalkan asal usul perayaan paskah dengan menceritakan 10 tulah yang
diberikan Tuhan kepada bangsa Mesir. Lalu ada Ls Mia memperlihatkan foto-foto
gereja orang Yahudi dan Ls Ferry yang menjelaskan tentang perayaan Shavout di
Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dan mengajak anak-anak menempel gambar
tentang perayaan Shavout dan menghiasnya.
Kemudian di bagian perayaan, ada Ls Dewi yang sudah menanti
dengan menjelaskan pada anak-anak tentang perayaan Paskah orang Israel,
memecahkan roti di gereja mula-mula dan Perjamuan Kudus di gereja modern. Lalu
di bagian dapur, ada Ls Melan yang memperkenalkan membuat adonan roti,
memanggan daging domba dan mencuci sayur pahit. Di sini anak-anak juga dapat
mencicipi daging domba, dan ternyata daging domba itu enak lho! Di bagian meja
makan, Ls Lianny menjelaskan dan mengajarkan tentang menu Paskah modern.
Setelah selesai menjalani masing-masing pos, anak-anak
dikumpulkan dan diminta menceritakan tentang apa yang berkesan di sesi 1 itu.
Dan akhirnya anak-anak boleh beristirahat.
Sabtu pagi, anak-anak dengan semangat bangun pagi. Setelah
sarapan pagi, anak-anak dikumpulkan di aula
dan diajarkan bernyanyi lagu-lagu
Bahasa Ibrani. Lalu kembali lagi anak-anak diajak untuk bertualang dalam sesi
“Tour de Greek”.
Sesi kali ini, anak-anak diajak mengenal kebudayaan Yunani.
Pertama, kita lihat dulu
bagian dapur. Di sini Ls Lianny memperkenalkan snack Yunani, yaitu
pancake yang dicelupkan ke dalam madu dan sirup anggur dan anak-anak boleh
mencicipinya.
Ls Mia mengajarkan permainan ala orang Yunani yang bernama
‘Knuklebones’. Ls Ferry memperkenalkan theater Yunani dengan memakai topeng ala
dewa-dewa Yunani. Kemudian Ev. Venny mengajarkan cara memakai baju ala Yunani,
setelah itu anak-anak diajak berfoto bersama.
Nah, Arkeolog kita beraksi lagi...
Ada Ls Melan yang
memperkenalkan foto-foto lokasi yang pernah dikunjungi Rasul Paulus, Ls Melinda
yang membuat permainan peta perjalanan pelayanan Rasul Paulus. Kemudian Ls Dewi
yang mengajak anak-anak mencari dalam Alkitab tentang orang-orang yang terlibat
dalam pelayanan Paulus.
Di bagian lain, para guru Yunani sudah menanti dan anak-anak
diajarkan tentang mitologi Yunani oleh Ls Elysabeth, belajar tentang huruf
Yunani oleh Ls Netty dan mengenal nama dan silsilah dewa-dewi Yunani oleh Ls
Frans.
Setelah istirahat, anak-anak dikumpulkan kembali di aula.
Anak-anak
disuguhkan dengan drama para laoshe yang sedang tour ke Yunani dan
Miss Mei sebagai pemandu wisatanya. Di sini, Miss Mei menjelaskan tentang
tempat-tempat bersejarah di Yunani.
Kembali lagi anak-anak menuju pos-pos. Kali ini anak-anak
diperkenalkan dengan sejarah GKKA-I Banjarmasin.
Nah di pos ini, ada permainan kuis tentang GKKA-I
Banjarmasin yang dibawa oleh Ls Mia dan Ls Ferry. Lalu ada Ls Venny dan Ls
Frans yang menunjukan foto-foto para pendiri GKKA-I Banjarmasin beserta pendeta
dan penginjil yang pernah melayani. Tidak cukup sampai di situ saja, setelah
melihat foto yang ada, anak-anak harus menjadi wartawan yang menanyakan semua
yang sudah dipelajari mereka kepada Pdt. Em. Paulina Lo alias Muse Lo, Ev.
Erwin Daud serta jemaat yang sudah cukup tua dan lama di gereja ini. (Aku lupa
mama tacinya, Cuma tau itu mamanya Nico... :D). Yang paling menggelikan di pos
ini adalah ketika salah satu anak bertanya kepada Muse Lo, “Pdt. Paulina Lo itu
masih hidup atau sudah mati?” Hahaha.... mungkin anak itu Cuma tau panggilan
Muse Lo aja, tidak tahu nama asli Muse Lo....
Tidak berhenti jadi
wartawan, anak-anak pun diajak menjadi detektif. Lihat saja tampang sangar Ls
Melan, Ls Nira dan Ls Sisca yang menjadi FBI dadakan. Anak-anak disuruh
mencatat apa saja yang mereka lihat dalam TKP.
Kemudian anak-anak dikumpulkan lagi dan Miss Mei mulai
bercerita dan menceritakan tentang seorang misionaris bernama
David Livingstone
dan seorang budak bernama
Harriet Tubman.
Sebenarnya di hari Sabtu ini, anak-anak juga diperkenalkan dengan
berbagai aliran musik. Di sesi ini, kita bisa menyaksikan aktris dangdut dan
rocker yang khusus datang untuk menghibur para anak Sekolah minggu kita.
(Sayang diajang ini saya sedang sibuk mempersiapkan makanan untuk anak-anak,
jadi tidak bisa menonton aksi aktris dangdut dan rocker kita ini... :p)
Setelah itu, saatnya kita ber-BBQ an. Lihat saja, tukang
sate kita, Pak Joni sedang mempersiapkan BBQ. Sehabis menikmati BBQ yang cukup
lezat, saatnya tidur. Besoknya anak-anak harus bangun pagi untuk mengikuti
Kebaktian Umum I dan mereka semua harus tampil dan bernyanyi bersama
laoshe-laoshe. Lagu yang harus dinyanyikan adalah lagu yang sudah dipelajari
sebelumnya yang berjudul Siyahamba, lagu dengan bahasa Afrika. Mungkin karena
tidak terbiasa bangun pagi, ada anak yang sampai ketiduran pada saat khotbah
berlangsung.
Setelah selesai kebaktian, anak-anak kembali dikumpulkan. Karena acara ini bersamaan dengan kebaktian Sekolah Minggu, saya harus membantu di kelas kecil yaitu kelas 1-2, jadi saya tidak bisa melihat dan mengikuti acara penutupan SAL ini.