Manusia memandang Yesus dari Nazaret sebagai anak miskin yang menderita kesengsaraan dan penghinaan bersama semua orang lemah. Dan Ia dikasihani, sebab Manusia percaya bahwa Ia disalibkan secara menyakitkan.... Dan yang dipersembahkan manusia bagi-Nya hanyalah tangisan, jeritan dan ratapan. Selama berabad-abad manusia telah menyembah kelemahan dalam diri sang Juruselamat.
Yesus dari Nazaret ini tidaklah lemah! Dulu sampai sekarang, Ia kuat! Tetapi manusia tidak mau mendengarkan makna sejati dari kekuatan.
Yesus datang bukan dari pusat lingkaran terang untuk menghancurkan rumah-rumah serta membangun biara di atas reruntuhannya. Ia tidaklah membujuk yang kuat untuk menjadi biarawan atau imam, melainkan Ia datang untuk mengutus roh baru ke atas bumi ini, dengan kekuatan untuk meruntuhkan landasan setiap kerajaan yang dibangun di atas tulang belulang dan tengkorak manusia.... Ia datang untuk menghancurkan istana-istana yang megah, yang dibangun di atas makam orang lemah, dan menghancurkan berhala-berhala, yang didirikan di atas tubuh orang miskin. Yesusu bukanlah diutus kemari untuk mengajari manusia untuk membangun gereja-gereja besar dan bait-bait besar di tengah-tengah gubuk derita yang dingin serta nelangsa... Ia datang untuk menjadikan hati manusia sebagai bait, dan jiwa manusia sebagai altar, dan pikiran manusia sebagai imamnya.
Tentunya engkau telah cukup berdoa sehingga akhir hayatmu, dan oleh karenanya engkau takkan memasuki gereja sebagai orang yang beribadah; sebab Yesus yang demikian kau kasihi tidaklah ditemukan di dalam gereja. Banyak sekali tempat beribadah, tetapi sangat sedikit mereka yang beribadah dalam Roh dan dalam kebenaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar